Bissmillah...
Mungkin anda pernah membaca artikel-artikel ini. Miris sekali rasanya
melihat fenomena dan kenyataan yang terjadi.
Seperti inikah potret generasi penerus bangsa ini? Pergaulan bebas
merajalela tiada henti. Hubungan seks pranikah kini dianggap sebagai hal biasa.
Sebagian besar mereka beralasan karena dalih cinta. Para gadis itu tak ragu
menyerahkan ‘mahkota’nya kepada kekasihnya. Tak pernahkah terpikirkan
sedikitpun di benak mereka dampak dari perbuatan mereka itu?
Teringat perbincangan dengan rekan pria saya (sebut saja Agus) ketika
membahas masalah tersebut. Jumat lalu Agus menceritakan tentang seorang teman
prianya (sebut saja Marko).
Marko dengan bangganya mengatakan sudah sering melakukan hubungan
intim layaknya suami istri dengan kekasihnya. Saya terperangah mendengarnya.
Bukan karena perilakunya itu, tapi justru kaget dengan apa yang dituturkan
Marko itu. Ia dengan santainya mengatakan pacarnya sudah ‘diperawani’.
Sungguh tak habis pikir dengan perilaku Marko itu. Tak terbayang
bagaimana reaksi kekasihnya bila mengetahui pujaan hatinya itu menceritakan
‘aib’ mereka kepada teman-temannya. Apalagi bila teman-teman Marko itu juga
mengenal dirinya. Agus masih terus mengorek keterangan dan bertanya lebih detil
kepada Marko.
“Loe gak takut cewek loe hamil dan minta dinikahi?” tanya Agus kepada
Marko.
Marko malah tertawa mendengar pertanyaan Agus.
“Gue kan gak bodoh bro! Pake pengaman lah!” jawab Marko.
“Tujuan loe ML sama dia apa bro? Semata-mata Karena cinta?” tanya Agus
lagi.
Marko kemudian menjawab “Hari gini pacaran gak pake ML? Apa kata
dunia? Kalo soal cinta sih jangan loe tanya deh! Kami melakukannya suka sama
suka koq. Gue gak kuatir dia bakalan minta putus sama gue. Soalnya dia udah gue
pake! Gak mungkinlah dia ninggalin gue. Emangnya dia bisa nyari pacar baru yang
mau nerima dia udah gak perawan lagi”
Waduuh! Kali ini saya makin termehek-mehek mendengarnya. Sungguh
terlalu Marko itu! Tega sekali dia! Dia sengaja melakukan itu dengan tujuan
agar kekasihnya tak bisa ke lain hati dan mencari pacar lain.
Belum tentu juga Marko setia dan mengawini kekasihnya itu. Bagaimana
bila yang terjadi sebaliknya? Bagaimana bila Marko yang ternyata meninggalkan
kekasihnya itu? Bukan tidak mungkin kekasihnya itu menghiba-iba agar dirinya
tidak ditinggalkan.
Kalau sudah begitu kejadiannya, siapa yang rugi? Tentunya perempuan
khan? Oleh karena itu teman, sebelum melakukan perbuatan itu, pikirkanlah 1000x
daripada menyesal belakangan. Godaan dan rayuan kekasih yang minta berhubungan
intim dengan alasan cinta itu hanya jebakan semata! Lihatlah fakta di depan
mata seperti kisah Marko ini.
Sebuah fakta lagi terjadi saat hendak menuju kediaman rekan saya di
kawasan Gandaria, Jakarta Selatan. Rekan saya itu memberitahukan di wilayah itu
beberapa waktu yang lalu seorang bayi berumur beberapa hari ditemukan oleh
warga setempat di dalam kardus. Bayi malang itu sudah tak bernyawa lagi! Tentu
saja hal itu langsung membuat gempar warga sekitar.
Sungguh kenyataan yang sangat memprihatinkan. 2 perbuatan nista telah
tercipta. Pertama, bisa jadi bayi itu adalah hasil hubungan seks di luar nikah
dan kedua, perbuatan membunuh! Ya Tuhan, kemanakah perginya naluri kemanusiaan
si pelaku?
Menjelang
malam pergantian tahun dan hari valentine yang banyak dirayakan pasangan muda,
waspadalah akan momen-momen seperti itu. Biasanya momen tersebut banyak
pasangan muda menghabiskan waktu bersama-sama. Waspadalah terhadap bujuk rayu
kekasih anda. Atas dalih cinta mereka meminta anda untuk menyerahkan
keperawanan anda.
Wahai adik-adikku yang cantik, bila kekasih anda membujuk melakukan
perbuatan itu dengan iming-iming janji akan menikahi anda, yakinlah bahwa itu
hanya upayanya agar hati anda luluh.
Sekali anda mengiyakan permintaannya, bersiaplah menghadapi kenyataan
pahit. Sekalipun tidak menyebabkan anda hamil, namun keperawanan anda takkan
kembali lagi. Belum lagi rasa malu yang akan anda tanggung bila kekasih anda
menceritakan perbuatan itu kepada rekan-rekannya.
Tulisan ini sekedar mengingatkan kaum remaja. Jangan terbuai kata-kata
cinta yang memabukkan. Bila kekasih anda benar mencintai anda, bukan dengan
cara merenggut keperawanan anda. Bila ia benar cinta, justru ia akan menjaga
diri anda dan kehormatan anda. Jangan ragu untuk berkata TIDAK pada kekasih
anda. Pikirkanlah masa depan anda. Pikirkanlah, bila takdir berkata lain
ternyata anda tak berjodoh dengannya. Aib dan rasa malu itu akan anda bawa sepanjang
hayat anda. Pikirkanlah bagaimana hancurnya perasaan orangtua anda mengetahui
anak gadisnya tak suci lagi.
Semoga 2 fakta di atas bisa menjadi perenungan bagi para gadis dan
kita para orangtua agar selalu tetap waspada. Memiliki anak gadis memang harus
ekstra perhatian. Tanamkan selalu keimanan kepada buah hati kita sejak dini.
Jadilah sahabat bagi anak gadis anda agar mereka bisa menemukan kenyamanan
dalam keluarganya sendiri. Bersikaplah terbuka dalam segala hal. Berilah
pengertian akan pentingnya menjaga keperawanan.
Wallahu’alam
bishshawab, ..
Salam
Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
No comments:
Post a Comment